Penjelasan Menemukan solusi dari permasalahan merupakan tujuan dari perancangan produk. Demikian yang dapat teknikarea bagikan, tentang menemukan solusi dari permasalahan merupakan tujuan dari. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel ilmu berikutnya.
KarakteristikProblem Based Learning. Menurut Rusman (2010), model pembelajaran Problem Based Learning memiliki karakteristik sebagai berikut: Permasalahan menjadi poin awal dalam pembelajaran. Permasalahan yang diambil merupakan permasalahan yang ada di dunia nyata. Permasalahan yang diangkat memerlukan perspektif ganda (multiple perspective ).
Bolacom, Jakarta - Kata-kata inspirasi tentang solusi bisa memberi jawaban atas permasalahanmu. Solusi kerap didefinisikan sebagai sarana pemecahan masalah atau berurusan dengan situasi yang sulit. Dengan solusi yang pas, penyelesaian permasalahan pun akan berjalan dengan damai. Pasalnya, tak jarang solusi yang diberikan justru mengarah pada perpecahan.
PermasalahanPenelitian. Masalah penelitian dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu; 1) evaluasi terhadap penyimpangan atau gap antara apa yang diharapkan dengan kenyataan, 2) penyimpangan antara teori dan penerapan di lapangan, atau 3) Fakta-fakta baru yang diperoleh dari hasil riset dan pengamatan yang mengundang pertanyaan dan belum ada
Problemsolving mengacu kepada kemampuan berpikir secara logis dalam mencari solusi untuk keluar dari suatu permasalahan yang ada. Hasil dari pemikiran tersebut dapat terlihat berdasarkan perilaku yang tampak. Selain hal tersebut, problem solving dapat dikatakan sebagai proses berpikir yang melibatkan pengetahuan dalam sistem kognitif.
masalahyang nantinya diberikan ke siswa dan kemudian siswa mencari pemecahan atau solusi dari permasalahan tersebut. D. Materi Pengukuran Pada Pembelajaran Matematika Matematika merupakan alat untuk memberikan cara berpikir, menyusun pemikiran yang jelas, tepat, dan teliti. Matematika sebagai suatu obyek abstrak,
kataTeng Hui. Untuk mencari dan menemukan solusi kita harus melakukan: 1. Identifikasi. Melihat secara jeli titik permasalahan sesungguhnya secara objektif dan jujur. Dari sini lalu mengidentifikasi poin mana dalam cakupan kemampuan diri sendiri untuk mengatasi dan poin mana di luar ranah diri menangani. 2. Semangat. Berangkat dari kemungkinan
Misalnya menemukan obat khusus untuk suatu penyakit. 4. Penelitian Berorientasi Masalah (Problem Oriented Research) Seperti namanya, penelitian berorientasi masalah dilakukan untuk memahami sifat sebenarnya dari masalah untuk menemukan solusi yang relevan. Istilah "masalah" mengacu pada beberapa pilihan atau masalah saat menganalisis situasi. 5.
Menemukansolusi dari permasalahan merupakan tujuan dari. - 19921682 Rizay24 Rizay24 26.11.2018 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Menemukan solusi dari permasalahan merupakan tujuan dari. A. Membuat seketsa B. Membuat model C. Perancangan produk D. Pembahanan E. Pembuatan model 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Cahyono0903 Cahyono0903
CaraMenyikapi Masalah Lebih Penting Daripada Masalah Itu Sendiri. Selain fokus pada solusi, kita juga perlu memahami awal mula sesuatu yang jadi akar masalah. Tanpa tahu awal mula sesuatu, tentunya cenderung sulit melangkah ke depan untuk menemukan solusi. Titik awal itu adalah keputusan yang tepat.
inDUL. ©pixabay Metode problem solving menjadi satu poin yang wajib dimengerti di dalam perusahaan atau organisasi. Dengan keberadaan berbagai macam individu di berbagai divisi, maka konflik dan masalah dapat muncul kapan saja. Inilah yang membuat Anda harus mengerti bagaimana membereskan dan menyelesaikan masalah dengan optimal. Mari pahami metode dari problem solving melalui informasi di bawah ini. Pengertian Metode Problem Solving ©pexels Menurut Oemar Hamalik, problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual di dalam menemukan masalah untuk memecahkannya berdasarkan data serta informasi akurat sehingga mampu mendapatkan kesimpulan dengan cermat dan cepat. Dari penjelasan di atas saja sebenarnya sudah dapat terlihat apa tujuan utama dari problem solving itu sendiri. Selain itu, masih ada karakteristik dan tujuan di dalam problem solving agar semakin mudah untuk Anda pahami dan terapkan di dalam perusahaan. Karakteristik Problem Solving ©pexels Ada karakteristik khusus di dalam problem solving agar mendapatkan pendekatan terbaik untuk memecahkan masalah Melalui interaksi yang baik antara karyawan dengan atasan atau antar karyawan agar mampu menyelesaikan masalah. Terjadi dialog sistematis di dalam diskusi dalam pemecahan masalah. Ada pihak yang memberikan informasi lengkap agar setiap orang di dalam lingkup diskusi itu memahami masalah tersebut. Setiap orang juga mampu membantu dalam melakukan klarifikasi, interpretasi, dan memecahkan masalah dengan kerangka penyelesaian yang tepat. Atasan mampu membimbing dan melatih setiap karyawan di dalam menyelesaikan masalah yang ada. Dari penjelasan karakteristik problem solving ini, terlihat jelas bahwa pihak atasan memiliki peran besar dalam menciptakan koridor terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada. Itulah mengapa dibutuhkan jiwa kepemimpinan dan treatment yang tepat agar metode dari problem solving ini dapat dilakukan. Baca Juga Kehabisan Ide? Ini 5 Cara Meningkatkan Kreativitas Tujuan Problem Solving ©pexels Ada beberapa tujuan yang dapat dicapai dalam problem solving Melatih kemampuan para karyawan dalam menghadapi masalah. Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mendapatkan solusi dari sebuah masalah. Melatih karyawan tentang cara bertindak dan berbuat dalam situasi baru. Melatih karyawan untuk berani mengambil keputusan. Melatih para karyawan dalam meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Tahapan Problem Solving ©pexels Melakukan metode problem solving terdiri dari beberapa tahapan yang berguna untuk mencapai solusi terbaik. Apa saja tahapannya? 1. Menemukan Masalah Ketika masalah itu datang, maka Anda pasti sudah memahami bahwa hal itu harus segera diselesaikan. Dalam melihat masalah ini, cobalah untuk meminimalisir bias yang mungkin muncul. Oleh karena itu, Anda harus menyusun informasi pendukung agar proses identifikasi masalah dapat berjalan lebih lancar. 2. Identifikasi Masalah Ya, langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi masalah dari informasi yang telah dikumpulkan. Proses brainstorming sangat penting di dalam tahap ini. Tujuan dari brainstorming adalah membagi aspek-aspek penting untuk dipisahkan agar tidak ada elemen berbeda yang tercampur. Cara ini terbukti efektif karena menciptakan proses yang lebih terorganisir sehingga penemuan solusi menjadi lebih cepat. Baca Juga 4 Cara Mengatasi Konflik Dalam Organisasi Sebagai 3. Menemukan Beberapa Solusi Dari melakukan identifikasi masalah, Anda bisa saja mendapatkan beberapa solusi. Kalau sudah begini, coba cari kelebihan dan kekurangannya jika akhirnya memilih solusi tersebut. Mungkin di tahap ini akan terasa sedikit lebih lama jika memang ditemukan beberapa solusi. Perlu melihat kedua sisi dari masing-masing solusi agar mendapatkan yang terbaik. 4. Memilih Solusi Terbaik Jika sudah melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing solusi, sekarang waktunya memilih mana yang terbaik. Jangan lupa untuk memberikan alasan pendukung mengenai mengapa memilih solusi tersebut. Alasan itulah yang menjadi pondasi dari terpilihnya solusi ini. Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving ©pexels Kemampuan problem solving perlu dilatih secara tepat agar Anda terbiasa untuk bisa menemukan solusi ketika menghadapi masalah dengan efektif, cepat, dan profesional. Oleh karena itu, Anda harus terus belajar serta latihan agar kemampuan problem solving semakin meningkat. Berikut ini terdapat beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan kemampuan problem solving. 1. Mengubah Mindset Dalam menghadapi sebuah masalah, Anda tidak boleh langsung berpikir negatif, cobalah untuk mengubah mindset bahwa Anda mampu untuk bisa menyelesaikannya. Anda bisa memulainya dengan melihat masalah tersebut dari sudut pandang yang berbeda, berpikir secara kritis, dan juga jangan takut akan kegagalan yang mungkin terjadi. 2. Mengidentifikasi Masalah Secara Detail Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa terdapat beberapa tahapan problem solving yang mesti dilalui. Salah satu tahapannya adalah melakukan identifikasi masalah. Sebisa mungkin untuk dapat mengidentifikasi masalah secara detail dan terperinci, agar akar permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan lebih mudah. Anda juga harus rutin latihan dan juga memiliki pola pikir yang logis dalam memecahkan sebuah masalah. 3. Memperlancar Kemampuan Berkomunikasi Kemampuan untuk berkomunikasi sangatlah penting dimiliki di dalam organisasi maupun secara pribadi. Apabila Anda mempunyai skil komunikasi yang baik, maka proses penyelesaian masalah pun akan berjalan semakin lancar. Komunikasi yang baik juga dapat membantu Anda untuk mengeluarkan seluruh ide-ide yang ada di pikiran dan berguna untuk memecahkan masalah. 4. Berpikir Secara Terbuka dan Kreatif Kemudian cobalah untuk berpikir secara terbuka ketika menghadapi suatu masalah. Cobalah untuk meminta saran dari orang yang sekiranya dapat membantu Anda dan jika perlu mendiskusikan masalah tersebut secara bersama-sama. Anda juga disarankan untuk berpikir secara kreatif, dengan cara saling bertukar ide dengan rekan kerja yang memiliki pengalaman lebih banyak dari Anda. Latih pola pikir Anda untuk bisa mengeksplor segala hal yang mungkin dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Baca Juga 7 Cara Meningkatkan Inisiatif dalam Bekerja Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda dalam memahami metode problem solving yang tepat. Jangan lupa untuk mengunjungi Sodexo jika Anda membutuhkan voucher belanja dengan keuntungan beragam dan menawarkan fleksibilitas dalam penggunaannya.
Menemukan solusi dari permasalahan merupakan tujuan dari …. A. membuat sketsa B. membuat model C. perancangan produk D. pembahanan E. perakitan Pembahasan Menemukan solusi dari permasalahan merupakan tujuan dari perancangan produk. Jawaban C - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat
Problem solving merupakan menyelesaikan masalah. Dapat pula diartikan sebagai upaya mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, kemudian mencari solusi secara efektif. problem solving masalah yang baik adalah menyelesaikan masalah tanpa menambah masalah lain. Ada pula yang mengartikan problem solving sebagai proses mental dan intelektual dalam menemukan permasalahan. Problem solving ini pun digunakan oleh banyak lini dan sektor. mulai untuk perusahaan, organisasi, kepemerintahan hingga masalah personal sekalipun. Maka tidak heran jika problem solving ini banyak dipelajari berbagai kalangan, hanya demi menemukan win win solution. Lalu apa saja sih metode dan langkah problem solving? Langsung saja kita ulas satu persatu. Daftar Isi 1Metode Problem Solving 1. Brainstorming 2. Six thinking hats3. Kerjasama Dengan Rekan Kerja 4. Lightning decision jam 5. Failure Mode and effect AnalysisLangkah Langkah Problem Solving 1. Mendefinisikan Masalah 2. Menemukan Solusi Alternatif 3. Evaluasi Solusi 4. Mengimplementasikan Solusi 5. Monitoring Contoh Problem Solving Dalam Sehari-hari1. Contoh Problem Solving Melamar Pekerjaan Sering Ditolak 2. Contoh Problem Solving Gagal Menjalankan Bisnis3. Contoh Problem Solving Dalam Proses Belajar Setiap orang memiliki cara untuk menemukan solusi yang dihadapi. Dari berbagai cara yang lahir, ada beberapa proses yang meliputi sebagai berikut. 1. Brainstorming Brainstorming adalah teknik mengumpulkan ide dan gagasan, dengan tujuan menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Seperti yang kamu tahu, bahwasanya manusia diciptakan Tuhan sebagai orang yang sempurna, dibandingkan makhluk lain. Salah satu bentuk keistimewaan manusia adalah memiliki akal sehat. Akal sehat inilah yang mendorong kita untuk mencari tahu, mencari ide-de baru. Baik yang dilakukan secara spontanitas ataupun melalui proses kreatif. Dimana proses brainstorming ini melalui proses panjang, yang masuk ke dalam six thinking hats. 2. Six thinking hats Jadi, brainstorming muncul berdasarkan stimulus. Seperti data, fakta, solusi kreatif, termasuk juga data positif dan data negatif juga sangat membantu dalam menentukan brainstorming. Ketika semua data-data tersebut terkumpul akurat, maka perlu dilakukan pengolahan, sehingga menemukan solusi terbaik dan tepat sasaran. 3. Kerjasama Dengan Rekan Kerja Jika permasalahan menyangkut kemaslahatan umat. Misalnya dalam bentuk organisasi, perusahaan atau pemerintahan. Maka proses problem solving dapat dilakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan rekan kerja. Kemudian garis bawahi mengapa masalah bisa terjadi seperti saat ini. Salah satu kunci mencari solusi adalah bertanya. Selain bertanya menggunakan kalimat tanya mengapa, ada satu kalimat tanya yang dapat mendorong kita untuk menemukan akar masalah, yaitu pertanyaan “Why”. Tanyakan dua pertanyaan mengapa & Why tersebut sebanyak lima kali masing-masing, kemudian jawab sendiri dengan menelisik berdasarkan fakta yang terjadi, jawab secara objektif. Maka akan kita temukan permasalahan yang terjadi. Jumlah pertanyaan yang diulang sebanyak lima kali inilah yang kemudian familiar disebut dengan the 5 whys. 4. Lightning decision jam Salah satu cara brainstorming yang paling mudah dan paling sering dilakukan adalah, menuliskan tantangan, kesalahan dan kekhawatiran di secarik kertas. Jika konteksnya dalam bentuk organisasi/lembaga maka ditulis oleh karyawan lain. Jika sifatnya perorangan, maka ditulis secara mandiri. Dari poin yang tertulis di secarik kertas, kamu bisa menggarisbawahi poin yang paling mendekati dan relevan. Fokus pada beberapa masalah atau pada satu masalah saja. Gali dan buka cakupan untuk menemukan solusi yang tepat. 5. Failure Mode and effect Analysis Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis elemen-elemen penting. Seperti strategi yang akan digunakan. Dimana strategi tersebut ditimbang baik dan buruknya dan faktor kemungkinan yang akan terjadi. Di Tahap ini, tidak ada salahnya juga jika melontarkan sebuah pertanyaan, kenapa strategi yang digunakan bisa gagal? Nah, dari pertanyaan inilah yang akan mengerucutkan pada inti bagian yang paling penting. Di sanalah kita akan menemukan solusinya. Cara ini juga bisa terapkan untuk pencegahan faktor risiko. Dari kelima metode problem solving di atas, apakah kamu pernah mempraktekkannya secara mandiri? Atau pernah kamu praktekan di tempat kamu bekerja? Kelima metode ini akan terasa sulit dipraktekan bagi yang baru mencoba. Namun bagi yang sudah terbiasa, tidak akan mengalami kesulitan yang begitu berarti Langkah Langkah Problem Solving Langkah Langkah Problem Solving dalam menyelesaikan masalah dibutuhkan keterampilan dan energi untuk melakukan proses berfikir. Termasuk konsentrasi dan menjaga fokus. Berikut adalah langkah-langkah problem solving 1. Mendefinisikan Masalah Tahap yang paling utama adalah mendefinisikan masalah yang sedang terjadi. Seringkali masalah yang dianggap sederhana dan kecil, ketika dilakukan analisis, akan tampak bahwa ada masalah yang begitu kompleks. Maka tidak heran jika terjadi permasalahan sederhana dan sepele, yang kemudian mampu meruntuhkan sebuah organisasi/perusahaan terjadi akibat pembiaran dan menganggap bahwa itu tidak begitu penting. Itu sebabnya bagi perusahaan besar, sedini mungkin melakukan identifikasi masalah, bahkan pada masalah yang sangat kecil, yaitu dengan melakukan analisis, baik menganalisis kebijakan ataupun prosedur. Termasuk juga mengumpulkan semua informasi yang diperlukan, juga akan berpengaruh pada pemecahan masalah. Hal yang tidak kalah penting lain, sebagai pemimpin juga harus membedakan mana opini dan mana fakta. Jika tidak bisa membedakan keduanya, dan saat terjadi pengambilan keputusan akan sangat fatal. 2. Menemukan Solusi Alternatif Tidak dapat dipungkiri jika tidak setiap keputusan yang telah dibuat berjalan lancar. Banyak juga yang gagal. Maka dari itu, penting sekali untuk membuat problem solving menjadi beberapa alternatif pilihan. Sehingga ketika gagal solusi pertama, bisa menggunakan solusi kedua, ketiga dan seterusnya. 3. Evaluasi Solusi Langkah membuat problem solving dapat pula dilakukan dengan menuliskan daftar solusi sebagai alternatif. Kemudian pilih berdasarkan skala prioritas. Jika sudah ditentukan, maka sebelum diterapkan, perlu dilakukan evaluasi dengan mempertimbangkan dampak dan konsekuensi yang ditimbulkan, apakah berdampak negatif, atau berdampak positif. 4. Mengimplementasikan Solusi Setelah dilakukan analisis, maka akan diketahui problem solving yang tepat itu seperti apa. Sayangnya, untuk melakukan implementasi pilihan solusi ini dibutuhkan beberapa tahapan meliputi membangun rencana aksi terhadap solusi yang dipilih. Agar hasilnya terlihat dan dapat dievaluasi lagi, maka perlu dipisahkan agar dapat dinilai secara objektif dan dapat diukur. Jika perlu dibuat jadwal untuk menjalankan pemecahan solusi agar dapat terukur. Tentu saja, tidak lupa untuk tetap mengkomunikasikan dengan tim. 5. Monitoring Langkah-langkah problem solving yang selanjutnya adalah, melakukan monitoring perkembangan. Apakah solusi yang sudah diterapkan berjalan efektif, dan tepat? Atau malah tidak ada dampak yang signifikan. Nah, di sinilah kamu dituntut untuk mendapatkan feedback dan siap untuk memperbaiki masalah yang muncul, hingga tidak ada lagi masalah lain. Itulah langkah-langkah problem solving yang sebenarnya bisa kamu coba untuk menyelesaikan masalah pada diri sendiri. Baca juga 7 Cara Menjadi Pintar Tanpa Belajar Contoh Problem Solving Dalam Sehari-hari Contoh problem solving dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya ada banyak. Berikut adalah beberapa contoh problem solving. 1. Contoh Problem Solving Melamar Pekerjaan Sering Ditolak Sering Gagal Melamar Kerja Ardi adalah mahasiswa fresh graduate yang baru saja lulus kuliah jurusan Farmasi. Sudah lebih dari satu tahun, setelah kelulusannya, Ardi sudah berkelana memasukan lamaran pekerjaan ke sana kemari. Dari sekian lamaran kerja yang dikirimkan, ada yang diterima sampai tahap wawancara. Tidak sampai bisa masuk bekerja di perusahaan tersebut. Dari sekian banyak lapangan pekerjaan, kenapa tidak ada satupun yang diterima? Pada dari segi berkas CV, sudah mengikuti keinginan perusahaan misal ditulis tangan atau diketik komputer. Setiap kali wawancara, ardi juga sudah mengikuti tips agar seleksi wawancara kerja,. Namun hasilnya masih saja nihil. Ternyata, setelah dilakukan brainstorming, yang menjadi sumber masalah ardi tidak diterima kerja adalah, karena sikap kurang tegas dalam menyikapi masalah. Setiap di wawancara, ia menunjukan ketakutan. Setelah mengetahui sumber masalah, Ardi pun membenahi cara berpikirnya, sehingga mempengaruhi sikap menjadi pribadi yang lebih tegas. 2. Contoh Problem Solving Gagal Menjalankan Bisnis problem solving selalu gagal dalam bisnis Mikok dan Iren adalah suami istri yang baru saja terkena PHK. Demi bertahan hidup, mereka memutuskan untuk menjalankan bisnis kecil-kecilan, yaitu berjualan burjo. Di hari pertama dagangan masih sepi. Hari kedua juga masih sepi. Hari ketiga, mereka tidak berjualan. Hari keempat dia berjualan lagi, namun masih sepi. Seminggu sampai dua mingguan, dagangan masih sepi. Namun sudah mulai ada pembeli dalam jumlah sedikit. Sempat tidak jualan beberapa hari. Dan akhirnya buka kembali. Libur dan jam buka juga tidak pasti. Hingga 6 bulan berlalu, dagangan mereka masih saja sepi. Ternyata, problem solving dari masalah kenapa usaha yang dijalankan tidak laris, setelah di analisa, ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu. Karena tidak memiliki jam buka dan jam tutup yang konsisten, sehingga pembeli seringkali merasa bingung. Ada satu hal lagi, ternyata dari segi pelayanan juga kurang ramah. Setelah dicoba membenahi dan mengevaluasi semuanya, akhirnya sekarang usaha dagang mereka lebih laris dari sebelumnya. Dari sini menunjukan bahwa problem solving itu satu hal penting untuk demi menjaga keharmonisan antara pembeli dan penjual sebagai simbiosis mutualisme. 3. Contoh Problem Solving Dalam Proses Belajar Sudah dalam Belajar Rima adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi cukup ternama di Yogyakarta. Ia sejak awal masuk kuliah ingin sekali lulus dengan Indek prestasi sempurna. Sayangnya, di semester awal, nilainya tidak pernah memuaskan. Rima pun mencoba untuk brainstorming dan mencoba menemukan problem solving yang tepat agar bisa menemukan formulasi belajar yang tepat. Agar bisa memenuhi tujuan dan target yang diinginkan. Setelah melakukan langkah dan metode problem solving, akhirnya rima menumkan. Bahwasanya selama ini dia belajar sambil bermain media sosial. Sehingga banyak waktu yang terbuang sia-sia dan kemampuan untuk menyerap informasi kurang. Metode belajar yang dilakukan selama ini pun juga kurang sesuai dengan kepribadian dan karakter rima. Jika selama ini rima belajar dengan system menghafalkan, padahal dia memiliki kelemahan dalam mengingat. Maka, setelah tahu permasalah ini, rima pun mengubah cara belajar menghafal menjadi menyimak dan memahami. Ternyata hasil problem solving, setelah masuk ke semester empat hingga selesai, Rima mulai mendapatkan nilai yang selalu memuaskan. Rima merasa bahagia dan senang, karena berhasil menemukan problem solving. Itulah beberapa contoh problem solving dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita temukan. Dari ulasan tentang problem solving ini, semoga memberikan pemahaman dan pengertian bahwasanya setiap masalah yang kita hadapi tidak untuk dihindari. Tetapi untuk dihadapi dan dipelajari. Karena ketika kita mempelajari dan menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita, justru kita akan menemukan banyak pelajaran dan pesan hidup yang paling berharga, dan bahkan tidak bisa kita dapatkan di bangku sekolah. Semoga bermanfaat Irukawa Elisa Baca Artikel Terkait Problem Solving 9 Rekomendasi Buku Untuk Belajar Bahasa Inggris10+ Tips Cara Cepat Belajar Bahasa Inggris FAQ Apa itu Problem Solving?Problem solving merupakan menyelesaikan masalah. Langkah problem solving1. Identifikasi masalah, 2. Menemukan Alternatif Solusi, 3. Evaluasi Solusi, 4. Mengimplementasikan Solusi, 5. Monitoring